Kamis, 05 Desember 2013

Recommended Song : Avril Lavigne-Naked

| | 0 komentar

Kali ini saya mau nge-post recommended song, atau dengan kata lain, lagu yang direkomendasikan. Lagu yang saya rekomendasikan kali ini adalah lagunya Avril Lavigne yang berjudul Naked.

Saya yakin, banyak yang sudah tau lagu ini. Terutama para Littleblackstar atau LBS, fansnya Avril Lavigne.
Lagu ini sebenernya tidak bertema melankolis, malahan bisa dibilang happy ending. Tapi, kalo kalian cuma merhatiin nadanya aja, pasti kalian bakal ngira lagu ini lagu melankolis karena nada nge-slow-nya itu.

Naked yang dimaksud pada judul lagu ini bukan seperti Naked yang kalian temukan di kamus. Bukan. Naked disini yang dimaksud adalah terbuka, tidak menutup-nutupi apapun.

Lagu ini bercerita tentang seorang cewek yang semula tertutup banget, dan menjalani hidupnya seperti itu sekedar rutinitas saja. Dia nggak pernah merhatiin apapun di sekitarnya dengan serius. Sampai suatu hari, datang seorang cowok yang membuat tembok yang menutupi dirinya dari orang lain itu hilang. Entah kenapa dia bersikap terbuka pada cowok tersebut, sampai akhirnya dia mempercayai cowok itu sepenuhnya. Dia bisa menceritakan semua yang nggak bisa dia ceritakan ke orang lain pada cowok itu.

Orang yang menilai lagu dari artinya pasti bakalan suka lagu ini, mencari liriknya, menghafalnya, dan menyanyikannya berulang-ulang (itu aku sih). Karena bisa dibilang arti lagu ini bagus dan dalem banget. Bisa bayangin nggak sih, kejadian seperti arti Naked itu benar-benar terjadi? Harusnya bisa, karena memang kejadian tersebut pernah terjadi.

Tapi, untuk orang yang menilai lagu berdasarkan nada dan melodinya, mungkin nggak akan begitu suka lagu ini. Harus kuakui, melodi lagu ini nggak begitu bagus dan terlalu ng-slow (menurutku sih). Hanya bagian reffnya aja yang agak tinggi. Tapi, meski begitu, lagu ini cukup enak untuk didengerin kok.

kalau kalian mau dengerin lagu ini, tinggal cari aja di playlist atas, pasti ada dan kalian tinggal dengerin deh.
Read more...

Pangeran Berkuda Putih

| | 0 komentar


“Ayo, Yuuki! Ayo! Terus, Yuuki!” teriak Eru. Aku hanya memandangnya sekilas, lalu mengalihkan pandanganku pada anak laki-laki yang dia teriaki. Anak laki-laki itu sedang menggiring bola ke gawang lawannya, yaitu kelas 8-D. Aku melihatnya yang berkeringat sambil tersenyum.
Aku telah menyukai Yuuki sejak lama, pada saat kelas 6 SD dulu, saat aku dan dia belajar di bimbingan belajar yang sama. Aku sendiri tak tau kenapa aku menyukainya. Saat pertama kali aku memandang matanya, aku merasa ada yang lain darinya.Aku merasa dia adalah pangeran berkuda putih yang akan datang padaku. Ya, aku tau, mungkin itu agak berlebihan. Tapi, memang itu yang kurasakan.
“Goool!!!” tiba-tiba Eru berteriak lebih kencang.
“Yuuki! Kau hebat!” tambahnya saat peluit ditiup tanda permainan telah usai.
Yuuki berjalan ke luar lapangan sambil tersenyum dan menghapus keringat di dahinya. Aku segera kembali ke kelas sebelum dia menyadari aku memandanginya sejak tadi.
Sesampainya di kelas, aku melihat Ginny meletakkan kepalanya di meja. Aku pikir dia bosan. Hari ini adalah hari-hari Classmeeting. Jadi, diadakan pertandingan-pertandingan antar kelas dan murid-murid dibebaskan dari pelajaran.
“Lily! Antar aku beli jajan dong!” seru Ginny saat aku sudah berada di dekatnya.
Aku mengangguk dan kami pun keluar kelas dan menuju ke kantin sekolah.
“Hei, Kenapa sih dari tadi kau di luar?” tanya Ginny saat kami telah duduk di bangku kantin sambil memakan makanan ringan yang baru kami beli.
“Biasa.” jawabku sambil tersenyum, mengingat-ingat Yuuki tadi.
“Ah, aku tau! Pasti kau memandangi si Yuuki itu kan? Aduh Lily! Sudah berapa kali kubilang padamu? Dia itu tidak baik. Coba pikir, dia berganti pacar sama dengan dia berganti pakaian! Bagaimana kau bisa menyukai orang seperti itu sih?”
“Iya Gin. Aku tau dia sering berganti pacar, tapi tetap saja tidak mungkin sebanyak dia berganti pakaian!”
Ginny menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu berkata, “Kau mau tau apa pendapatku? Kurasa kau telah dibutakan oleh yang namanya suka.”
“Mungkin.” jawabku sambil tersenyum.
Ginny menggeleng-gelengkan kepalanya lagi lalu memakan makanan ringannya.
“Hei, kenapa kalian ada disini?” kata sebuah suara dari belakng kami. Aku menoleh dan melihat Kazuki memandang kami dengan pandangan mencela sambil berkacak pinggang.
“Oh, kau Kazu, kukira siapa! Terserah kami dong! Kau sendiri juga kenapa ada disini?” jawab Ginny.
“Kalian ini! Tau tidak, badminton putra kelas kita sedang bertanding tuh! Kenapa kalian tidak memberi dukungan dan malah enak-enakan makan disini!”
“Yee, kau sendiri juga tidak memberi dukungan begitu!” balasku
“Aku sudah main saat futsal tadi! Kalian dari tadi tidak kelihatan!”
“Memangnya kami apa tidak kelihatan? Oh ya, badmintonnya lawan kelas apa nih?”
“Kalau nggak salah sih kelas 8-C. Lawannya kuat pokoknya! Kalau tidak salah namanya Yuuki.”
Aku langsung terlonjak mendengar nama Yuuki disebut. Aku harus menontonnya bertanding! Mana mungkin aku melewatkan kesempatan seperti ini?
“Ginny! Ayo lihat!” ajakku                                         
Ginny menghela nafas panjang dan sepertinya pasrah, lalu mengangguk dan mengikutiku keluar kantin, menuju lapangan badminton.
“Hei, kenapa kalian buru-buru begitu? Hei!” teriak Kazuki yang kebingungan saat melihat kami meninggalkannya di kantin.
Di jalan kami menuju lapangan, aku mendengar Ginny bergumam, “Selalu saja begini!” dan menghela nafas.
Aku dan Ginny menonton Yuuki bertanding sampai selesai. Ginny bersorak mendukung kelas kami seperti yang lainnya. Sedangkan aku hanya diam dan dalam hati mendukung Yuuki.
Akhirnya, pertandingan badminton pun selesai dengan kekalahan kelasku dan kemenangan kelas Yuuki. Hal itu membuatku sangat senang dan hampir bersorak gembira.
Pada pukul 12 siang, sekolah sudah sepi, namun aku belum juga dijemput.
“Lily, antar aku ke depan yuk! Aku sudah dijemput nih!” kata Ginny
“Iya, iya. Ayo ambil tas dulu.”
Kami pun kembali ke kelas dan mengambil tas masing-masing. Di kelas, kulihat tak ada satu pun tas yang ada kecuali tasku dan Ginny.
“Ternyata, hanya tinggal kita di kelas ini.” seru Ginny saat melihat ke sekeliling kelas.
“Iya. Tapi, dimana Phy dan Luqy?”
“Mungkin mereka berkeliling sekolah seperti biasa.” jawab Ginny sambil mengangkat bahunya. Lalu, dia keluar dan aku mengikutinya.
Sesampainya diluar kelas, aku melihat Yuuki sedang berjalan ke arahku. Aku terpaku di tempatku berdiri. Dia berjalan ke arahku? Apakah ini mimpi?
“Aku duluan. Ingat kata-kataku, dia tidak sebaik yang kaupikirkan.” Kata Ginny lalu bergegas meninggalkanku.
“Hai.” Sapa Yuuki begitu dia sampai di depanku.
Aku hanya tersenyum untuk menjawab sapaannya.
“Kau tau dimana Eru tidak?”
Aku menggeleng, lalu berkata, “Kurasa dia sudah pulang. Kelas kami sudah kosong.”
“Oh, terima kasih. Oh ya, sepertinya kita pernah bertemu. Dimana ya?”
Apa? Dia ingat?
“Ah ya! Kita satu bimbingan belajar bukan saat kelas 6? Kalau tidak salah namamu Lily. Iya kan?”
Aku mengangguk. Ini rasanya benar-benar seperti mimpi! Aku bisa melayang kalau terus-terusan begini!
“Tuh kan benar! Cukup mudah untuk mengenalimu. Oh ya, kau ingat aku pernah meminta nomor ponselmu saat kelas 6 dulu?”
Aku mengangguk lagi. Rasanya mulutku terkunci rapat dan aku tidak bisa berbicara sama sekali.
“Yah, sebenarnya aku masih menyimpan nomormu sampai sekarang. Kau belum mengganti nomormu kan?”
Aku menggeleng cepat. Saat aku melihat wajah Yuuki, dia terlihat lega dan bersyukur.
“Syukurlah! Soalnya aku ingin bisa menghubungimu.” katanya lagi.
Oh tidak! Sepertinya aku melayang lebih tinggi deh!
“Oh ya, Eru juga pernah bercerita padaku tentangmu.” lanjutnya
 “Ap-apa yang dia katakan padamu?” tanyaku tergagap
“Dia bilang kau seorang pemimpi yang selalu menulis mimpinya di buku khusus. Dia juga bilang kau tukang melamun dan berkhayal. Katanya kau juga suka bicara sendiri.” katanya sambil tertawa terbahak.
Aku tertegun mendengar ucapannya. Di satu sisi, aku marah, sangat marah pada Eru karena mengatakan yang bukan-bukan. Dia memang tidak sepenuhnya berbohong, aku memang bisa dibilang sebagai pemimpi, tapi aku tidak suka berkhayal dan bicara sendiri! Yang kutulis itu adalah cerita, bukannya khayalanku!
Tapi, di sisi lain aku sakit hati. Hatiku hancur berkeping-keping. Setelah aku merasa melayang-layang di langit, aku seperti dijjatuhkan, bukan, dilemparkan begitu saja hingga hancur saat mencapai bumi. Mungkin malah sudah hancur sebelum mencapai bumi.
Tanpa kusadari, air mataku mulai bercucuran sampai pipiku basah. Melihatku yang menangis, tawa Yuuki berhenti. Wajahnya berubah menjadi panik.
“Lily? Kau kenapa?” tanyanya bingung.
Aku tetap diam. Namun, air mataku mengalir semakin deras. Yuuki yang selama ini kukagumi, kusukai diam-diam, ternyata menertawakan diriku di depan mataku. Kukira dia berbeda dari anak-anak lain, kukira dia adalah pangeran berkuda putih yang akan datang menyongsongku. Ternyata dia tak lebih baik dari yang dibilang Ginny.
“Lily? Ada apa denganmu? Ayolah, jangan membuatku panik!” kata Yuuki lagi.
 “Kau bodoh Yuuki! Benar benar bodoh! Kau pikir bagaimana perasaanku saat kau bilang itu semua? Kau pikir aku akan ikut tertawa bersamamu? Kau tau, selama ini aku berpikir kau itu seperti pangeran berkuda putih. Tapi ternyata, kau tidak lebih dari orang yang tidak punya perasaan!”
Setelah berkata begitu, aku berlari meninggalkannya. Aku berlari dan terus berlari mengelilingi sekolah tanpa tujuan. Hingga akhirnya aku sampai di halaman belakang sekolah dan duduk bersandar pada dinding gedung.
Disana aku menangis tersedu-sedu tanpa henti. Hatiku hancur karena perkataan Yuuki. Dia benar-benar tak punya perasaan! Bagaimana aku bisa menyukainya dulu? Bagaimana aku bisa menganggapnya berbeda? Bagaimana aku bisa tertipu dengan tatapan matanya?
Di tengah-tengah tangisanku, samar-samar aku mendengar suara tawa nyaring yang akrab di telingaku dan teriakan seseorang.
“Luqy! Berhenti!” teriak suara itu. Lalu ada suara lain yang menjawabnya dengan tertawa.
Suara itu semakin mendekat hingga aku mendengarnya berkata, “Lily? Sedang apa disini?”
Aku mendongak dan melihat Luqy memperhatikanku dengan bingung. Di belakangnya ada Phy yang juga melihatku dengan tatapan bingung.
“Luqy! Lily menangis!” kata Phy kaget.
“Lily? Kenapa? Kenapa kau menangis?” tanya Luqy.
“Yuuki.” jawabku pendek.
Mereka tertegun, lalu memelukku dan menenangkanku dengan segala kalimat penenang yang mereka tau. Aku mengelap air mata yang ada di pipiku. Ingin rasanya aku bisa berhenti menangis. Tapi, entah kenapa aku tidak bisa.
“Hei, kalian kenapa berpelukan begitu? Kalian tidak normal ya?”
Aku, Luqy, dan Phy menoleh untuk melihat siapa yang berbicara. Ternyata dia adalah Kazuki.
“Apa yang kau lakukan disini?!” tanya Luqy kesal.
“Kau mengikuti kami ya?” tambah Phy.
“Enak saja kalian menuduh! Aku tidak mengikuti kalian kok! Hei Lily, kau kenapa? Menangis begitu, seperti bayi saja!”
Sial! Bisa-bisanya Kazuki mengolokku yang sedang sakit hati begini. Kazu, awas kau ya!
Aku pun bangkit dan mulai mengejar Kazuki. Kazuki yang melihatku bangkit segera lari.
“Apa kau bilang tadi? Coba ulangi lagi!” geramku sambil tetap mengejar Kazuki.
“Tidak ada siaran ulang untukmu!” katanya sambil menoleh dan menjulurkan lidahnya ke arahku.
Mungkin, aku tidak mendapatkan Yuuki sebagai pangeran berkuda putihku. Tapi, aku masih memiliki teman-teman yang sangat menyayangiku dan selalu menghiburku.
***
Read more...

7 Rare Plants In The World

| | 0 komentar


Gardening is considered as one of the most constructive and creative hobbies. Preparing the soil, sowing the seed, nurturing and taking care of the seedling to help it grow into a plant is really a creative job. Those who love gardening know that all plants do not require the same water, soil, manure, oxygen and nutrients from the soil in equal proportions. Not only that, all plants and flowers are also not very easily available. There are some varieties that are rare. These rare plants bear rare species and bear flowers and fruits that are radically different from the most common ones seen in the gardens, open landscapes and wilderness. The aroma, shape and size of the flowers and the fruits, the height, pattern of growth, foliage, etc. could also be separated distinctly from the ones commonly found. Moreover, these rare plants do not grow everywhere as their climatic needs are also shapely different. Here is a list of ten such rare plants.

1.Encephalartos woodii
   
This plant is extremely rare now. Initially, it was spotted growing at the wild forests of Ngoya in Zululand, in South Africa in 1895. It was conserved and now this plant is restricted to the botanical garden only where it was transported from Zululand and planted on the soil bed of the calibrated Temperate House together with other South African plants. It is a cycad variety and has separate male and female plants. Unfortunately, no female plants were found ever since, which indicates that the propagation will be extremely limited. The male cones are orange yellow in color.

2. Amorphophallus titanum (Titan Arum)
This rare plant is found only in Huntington. It is grown in the botanical garden of the area, known as Rose Hills Foundation Conservatory for Botanical Science. Its bloom is very rare and on every occasion of its flowering, botanists find subjects to research upon. The characteristic bloom features a half open giant flower with a red, thick central wick. The internal part of the flower is red with greenish yellow outer surface.

3. Rafflesia arnoldii
The flower of this plant is considered as the largest flower on earth, known till date to mankind. Instead of aroma, the flower emits an unsatisfactory odor of decaying flesh. This is the reason why it is also called corpse flower. This plant is only found in the dense rainforests of Sumatra, Indonesia, Malaysia and Bengkulu. It is a parasite plant that lives on the Tetrastigms vine and is characterized by large leaves, stems and roots too. The odor of the flower attracts insects like flies that help in its pollination.

4. Erysimum menziesii
This is a rare wall flower variety found only in the sandy beach areas of California, Humboldt, Mendocino and Monterey. These are short in height not more than 15 centimeters and consist of long and straight leaves with thick, hairy and lobed stems. Thick cluster of yellow flowers with round petals grow on tops of each of the stems. The flowers shed to give way to the long, sticky fruits.
5. Manzanita
       This is a common name for many varieties of plants under the genus of Arctostaphylos, which are predominantly evergreen shrubs or small trees. They are found in North America, mainly in the areas of British Columbia, Washington and California, Mexico, etc. The branches are twisted and the barks of these vegetation are smooth, with orange or red color. They have a wide variety of heights, from ground hugging ones to six meter tall trees. Some of these varieties are used for culinary while others form parts of landscape gardening.

6. Pennantia baylisiana
It has been regarded by Guinness Book of World Records as the rarest plant on earth. Only one tree survives at Three Kings Islands off the New Zealand coast. This tree is believed to be female but there are controversial findings against this too. Efforts have been made by the botanists to multiply the plant. Hence, seeds have been sowed with care, but a matured plant will arrive only after ten years if only they survive the ravages of time and unfavorable climate.
7. Snowdonia hawkweed (Hieracium snowdoniense)
 As the name suggests, this rare plant is found at the valley of Snowdonia, situated in Wales, United Kingdom. The plant bears flowers which are extremely simple, having velvety rims with yellow petals. Till a few years back the plants of this variety stopped producing flowers, which made the botanists think that it is getting extinct. But flowing in 2002 broke the conception.
Read more...

Sabtu, 23 November 2013

Penyesalan

| | 0 komentar

Hari itu adalah hari Rabu yag cerah. Namun, sebaliknya, hari itu menjadi hari yang menyebalkan bagi Nita.
“Nit, nanti sore kakakmu akan pulang,” kata ayahnya saat mereka sarapan bersama.
“Kamu contoh kakakmu itu, dia calon orang berhasil!” tambah ibunya.
Nita hanya menggumam tidak jelas menanggapi perkataan orang tuanya. Dia sangat kesal karena orang tuanya selalu membanding-bandingkan dia dengan kakaknya, Ivan, yang sekarang tengah menuntut ilmu di bidang kedokteran di salah satu universitas ternama di Indonesia.
Sorenya, seperti yang dikatakan orang tua Nita, Kak Ivan pulang. Saat itu, Nita sedang mengerjakan tugasnya membuat karya tulis yang akan dikumpulkan esoknya. Tiba-tiba, ponsel milik Nita berdering. Ternyata, Rina, teman dekat Nita, menelepon.
“Halo,” sapa Nita.
“Nit, temenin ke toko buku yuk! Aku mau cari buku pendamping matematika nih!”
“Ya deh, ketemu disana ya..”
Nita menghela nafas, ya, mungkin dia butuh istirahat sejenak dari tugasnya yang akhir-akhir ini membuatnya sibuk. Dia pun buru-buru berpamitan pada orang tuanya dan pergi ke toko buku. Tapi, karena terlalu buru-buru, Nita lupa mematikan laptopnya.
Saat Nita pulang dari toko buku, dia mendapati laptopnya telah dimatikan dan berada diatas meja belajarnya. Dia langsung beranjak ke depan meja belajarnya dan menyalakan laptopnya untuk menyelesaikan karya tulisnya. Namun, saat dia membuka folder tempat dia menyimpan tugasnya, folder itu tidak ada. Nita mulai panik dan mencari-cari di folder lain, tapi karya tulis itu tetap tidak ada.
Kak Ivan, yang kebetulan sedang lewat di depan kamar Nita, menengok ke dalam, dan penasaran melihat Nita panik.
“Ada apa Nit?” Kak Ivan bertanya.
“Tugasku hilang, Kak! Kakak tau nggak?”
“Tugas apa Nit?”
“Itu, karya tulis. Tadi sebelum aku pergi, tugasnya masih ada, tapi sekarang hilang!”
“Err, itu tadi nggak sengaja kehapus waktu kakak mau matiin laptop kamu..” jawab Kak Ivan dengan wajah bersalah.
Nita mendongak dan raut wajahnya berubah dari panik menjadi marah.
“Kehapus? Apa maksud kakak kehapus?” tanya Nita marah.
Kak Ivan hanya diam. Nita tersenyum sinis melihat tanggapan kakaknya itu.
“Oh, jadi sekarang kakak mau bikin aku nggak dapet nilai tugas ya? Setelah kakak jadi anak kebanggaan ayah dan ibu, sekarang kakak mau bikin nilaiku jelek gara-gara nggak ngumpulin tugas? Baik banget deh kakak ini!” sambil berkata begitu, Nita membanting pintu kamarnya tepat di depan Kak Ivan yang masih diam.
Sisa hari itu dihabiskan Nita untuk menangis. Dia menangis karena marah dan kesal. Tapi, tangisan itu tidak bisa bertahan lama, karena tak lama, Nita sudah tertidur dengan nyenyak.
Saat Nita bangun, dia menemukan tumpukan kertas-kertas yang berisi sebuah karya tulis yang diketik dengan rapi. Dia tersenyum dan memasukkan kertas-kertas tersebut ke dalam tas sekolahnya.
Hari itu Nita berangkat sekolah diantar oleh ayahnya, karena Kak Ivan masih tidur. Nita merasa kecewa, karena dia telah berniat untuk meminta maaf pada kakaknya itu, dan dia telah menyesali perbuatannya yang seenaknya menuduh orang lain.
Di sekolah, Rina menanyakan pada Nita kenapa Kak Ivan meneleponnya kemarin malam dan menanyakan karya tulis yang sedang dikerjakan Nita. Nita tertegun, kemudian dia tersenyum. Tekadnya untuk meminta maaf pada kakaknya semakin kuat.
Sepulang sekolah, Nita menunggu Kak Ivan menjemputnya dengan hati yang gembira. Dia ingin memperbaiki hubungannya dengan kakaknya itu.
Di sisi lain, Kak Ivan tengah dalam perjalanan menjemput Nita. Dia juga membawakan kue kesukaan Nita dan berharap Nita akan memaafkannya.
Namun, takdir berkata lain. Karena terlalu asyik memikirkan gagasan dia dan Nita bisa rukun kembali, Kak Ivan tidak begitu memperhatikan jalan. Alhasil, ada mobil berkecepatan tinggi yang datang dari arah lain dan menabraknya.
Di sekolahnya, Nita mulai tidak sabar menunggu dan terus memandang arlojinya. Hingga, tiba-tiba dia mendapat telepon dari ibunya yang mengatakan bahwa Kak Ivan mengalami kecelakaan dan sekarang sedang berada di rumah sakit dekat sekolahnya. Nita sangat syok mendengar perkataan ibunya, dia langsung berlari ke rumah sakit tersebut.
Sesampainya di kamar rumah sakit tempat Kak Ivan dirawat, Nita melihat kakanya itu terbaring lemah dengan sekujur tubuh penuh luka dan perban. Nita tak sanggup melihat kakaknya dalam keadaan seperti itu, namun dia tau, ini kesempatan terakhirnya untuk meminta maaf pada kakaknya, jika melihat keadaan kakaknya yang separah itu.
“Kakak! Kakak! Maafkan Nita, Kak! Ini semua salah Nita!” kata Nita sambil menangis tersedu-sedu disamping tempat tidur kakaknya.
Kak Ivan hanya tersenyum dan berkata pelan, “Kamu nggak salah kok, Nit.”
 “Kamu baik-baik ya Nit, jangan menyusahkan ayah dan ibu.” Tambah Kak Ivan.Tepat setelah mengatakannya, Kak Ivan menghembuskan nafas terakhirnya dan pergi meninggalkan dunia.
***

Read more...

Minggu, 09 Juni 2013

The Quotes and Meaninng in My Opinion

| | 0 komentar

Apapun yang terjadi, kita harus tetap maju seiring berjalannya waktu - Raditya Dika (Cinta Brontosaurus)

Bagiku, quotes ini bagus, banget malah. Quotes ini mengajari kita untuk nggak lama-lama berkubang dalam kesedihan. Kita harus bergerak maju seiring waktu berjalan. Kita nggak boleh hanya diam tanpa melakukan apapun dan malah menyesali dan meratapi nasib kita. Kalo kita hanya diam dan berkubang dalam kesedihan, kita nggak akan pernah maju. Kita bakal tertinggal sama waktu yang terus melaju. Makanya, kita harus bangkit dan berusaha membuang kesedihan itu jauh-jauh. Itu jauh lebih baik daripada kita hanya berdiam diri, karena itu tak akan mengubah apapun.

Awalnya, waktu aku pertama kali liat quotes ini, ada 2 perasaan yang masuk, yaitu heran dan takjub. Aku heran karena (maaf nih buat Kak Raditya Dika ^/\^) aku nggak nyangka orang yang model tulisannya kayak gitu bisa buat quotes bagus kayak gini. Trus, aku takjub karena quotesnya bagus, wow banget gitu deh! Nah, harusnya banyak orang yang nerapin quotes ini nih! So, let's start now!

Once Invisible, always invisible - Karin (Mirror, Mirror on The Wall)

Nah, quotes ini nih yang bikin aku bingung. Quotes ini sampai bikin perasaan dan logika-ku berantem. Beneran deh! Abisnya, aku kan juga pernah ngerasain gimana jadi invisible itu.. T.T Ngenes dan nggak enak banget deh jadi invisible itu!#curcol

Well, kurasa curcolnya udah cukup ya. Nah, sekarang waktunya membahas tentang quotes ini. Kali ini aku akan membahasnya dari 2 sisi. Sisi perasaanku dan sisi logika-ku. Pertama, dari sisi perasaan dulu. Kata perasaanku, begitu orang dianggap atau di-cap invisible, dia bakalan selalu invisible dan malah menyendiri, trus nggak bakal ngomong kalo nggak perlu dan nggak diajak ngomong (aku pernah ngalamin, dan itu yang kulakukan karena niurutin perasaan, hehe..). Kedua, dari sisi logika. Logika-ku bilang kalo ada orang yang nganggep kamu invisible, ya kamu berusaha buat lebih terlihat dong! Jangan malah diem aja! Kalo kamu diem, ntar dikiranya kamu itu tertutup banget dan orang lain jadi enggan nyapa kamu!
Perasaaan : Huu, logika kasar ah! Jangan marah-marah gitu dong! Aku kan takut! T.T
Logika : Makanya, jangan jadi penakut! Berani dikit kenapa sih?!
Perasaan : Logika jahat! Aku nangis nih!
Logika : Mau nangis? Nangis aja sana! Aku nggak peduli! (pergi ninggalin perasaan tanpa rasa bersalah)
Perasaan : Huu, logika jahat! Aku dimarahin.. T.T (nangis di pojokan)
Sk8ter girl : (Nontonin pertengkaran perasaan dan logika) Ckckck. Satunya terlalu sensitif, satunya bener-bener nggak punya perasaan. Aneh-aneh aja nih!

Nah, menurut kalian mana nih yang bener? Perasaan? Atau logika?
Read more...

Minggu, 14 April 2013

Avril Lavigne - Complicated

| | 0 komentar



Uh-huh,
Life's like this
Uh-huh, uh-huh
That's the way it is
la la la la
'Cause life's like this
Uh-huh, uh-huh
That's the way it is

Chill out,
What you yellin' for?
Lay back, it's all been done before
And if you could only let it be
You will see

I like you the way you are
When we're, driving in your car
And you're talking to me
One on one
But you become

Somebody else
'Round everyone else
watchin your back
like you can't relax
you're tryin' to be cool
you look like a fool
to me

Tell me

Why do you have to go and make things so complicated?
I see the way you're
acting like you're somebody else gets me frustrated
life's like this, you
and you fall, and you crawl
and you break, and you take
what you get and you turn it into
honesty ya promise me I'm never gonna find you fake it

No, no, no

You come,
over unannounced
dressed up,
like you're something else
where you,
are and where you sat you see,
you're making me
laugh out,
when you strike a pose
take off all your preppy clothes
you know
you're not fooling anyone
when you become

Somebody else
'round everyone else
watchin' your back
like you can't relax
tryin' to be cool
you look like a fool to me

Tell me

Why do you have to go and make things so complicated?
I see the way you're
acting like you're somebody else gets me frustrated
life's like this, you
and you fall and you crawl
and you break and you take
what you get and you turn it into
honesty ya promise me I'm never gonna find you fake it

No, no, no,no,no,no,no,no,no ..

Chill out,
what you yellin' for?
lay back, it's all been done before
and if you could only let it be
you will see

Somebody else
'round everyone else
you're watchin' your back
like you can't relax
you're trying to be cool
you look like a fool
to me,
To Me!

Why do you have to go and make things so complicated?
I see the way you're
acting like you're somebody else gets me frustrated
life's like this, you
and you fall and you crawl
and you break and you take
what you get and you turn it into
honesty promise me I'm never gonna find you fake it

No, no

Why do you have to go and make things so complicated?
I see the way you're
acting like you're somebody else gets me frustrated
life's like this, you
and you fall and you crawl
and you break and you take
what you get and you turn it into
honesty promise me I'm never gonna find you fake it
no,noo,no
Read more...

Sabtu, 13 April 2013

Avril Lavigne - One of Those Girls

| | 0 komentar





La la la, la la la la
I know your kind of girl
You only care about one thing
Who you've seen, or where you've been
Who's got money
I see that look in your eyes
It tells a million lies
But deep inside, I know why
You're talking to him
I know what you're all about
I really hope he figures it out
[Chorus]
She's one of those girls
They're nothing but trouble
Just one look and now you're seeing double
Before you know it she'll be gone
Off to the next one
She's so good that you won't see it comin
She'll take you for a ride and you'll be left with nothing
You'll be broke and she'll be gone
Off to the next one
Oh oh oh
Off to the next one
Oh oh yeah yeah oh oh
She's gonna be the end of you
At least that's what they say
It's been a while
You're in denial
And now it's too late
The way she looks makes you hide
All the warning signs
Cause her blond hair, her blue eyes
Makes you wanna die
I know what she's all about
I really hope you figure it out
[Chorus]
You know it's a game, you know it's a game
She keeps playing around with your head, playing around with your head
She's so insane, so insane
She's the one to blame, she's the one to blame
[Chorus]
Oh oh oh
 Off to the next one
Oh oh yeah yeah
Off to the next one
Read more...

Avril Lavigne - Falling Down

| | 0 komentar



If fears what makes us decide,
Our future journey,
I'm not along for the ride,
Cause I'm still learning,
To try and touch the sun,
My fingers burning,
Before you're old you are young,
Yeah I'm still learning
[Chorus]
I am falling down,
Try and stop me,
It feels so good to hit the ground,
You can watch me,
Fall right on my face,
It's an uphill human race,
and I am falling down
I'm standing out in the street,
The earth is moving,
I feel it under my feet,
And I'm still proving,
That I can stand my ground,
And my feet are there, haven't washed my hair
Too be lost before you are found,
Don't mean you are losing
[Chorus]
Some day I'll live in a house
Etc., etc., etc.
But you know that's not for now
and for now I'm falling
down...down...down...,
down...down...down,
down...down...down,
Yeah e Yeah..Yeah e Yeah,
[Chorus]
I'm falling down,
I'm falling down..I'm falling down...
I'm falling....
Feels so good to hit the ground...
I am falling
Read more...

Statistics

NYD. Diberdayakan oleh Blogger.
 
 

Ly-brary of my life | Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
top